Berselang 5 tahun gua punya adik, yap gua jadi
kakak, gua bukan lagi anak tunggal yang selalu dimanjakan. Sekarang gua jadi
anak yang di nomor 2 kan, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah adik gua
laki-laki dan 70% lebih tampan dari gua, mampus.
Akhirnya
dari situ gua memulai survei gua terhadap anak pertama dan anak kedua, dan
ternyata 65% anak kedua itu cenderung lebih unggul dari anak pertama. Jadi
intinya anak pertama adalah percobaan dan percobaan itu bisa kemungkinan gagal juga bisa
berhasil.
Yah dan contoh yang gagal ya, gua. Adik gua itu licik, lebih licik
dari kakaknya. Mungkin karena dulu waktu kecil dia sering gua licikin.
Ngomong-ngomong nama adik gua itu Giantkenapa dinamain ? karena waktu lahir dia
berat nya 4 kilogram, gede kan?.
Contoh:
Adek
gua mau jajan bawa duit goceng. “Dek, sini abang bilangin, nih kamu mau jajan
kan?” kata gua meyakinkan dengan gaya salesman. Adek gua cuma bisa ngangguk.
“Nih
abang punya duit 3 lembar(seribuan semua), duit kamu cuma selembar(lima ribu)
nah gimana duit kamu sama duit abang dituker? jadi kamu bisa jajanya banyak
tiga lembar” kata gua meyakinkan.
Adek gua menurut dan mengeluarkan tampang
tablonya, tanpa curiga sedikit pundengan tolol nya dia menukar kan Rp.5000
dengan Rp.3000. Tapi sekarang berbeda dia jadi lebih licik dari gua. Dia bisa
mencuci otak bokap dan nyokap dengan hanya mengeluarkan air mata buayanya, dan
pasti gua yang langsung disalahin.
Sial,
mungkin kata yang cocok untuk menamakan cerita hidup gua. Entah salah siapa,
karena apa dan dari mana semua ini bermula. Pernah ga lu ngerasain nungguin busway sampe lama
banget dan akhirnya lu ga jadi naik busway, gua pernah.
Semua
bermula dari pagi yang cerah tanpa ada tanda kejadian terkutuk itu akan
terjadi, tepatnya di daerah halte busway grogol. Gua mengantri dengan wajah
manis tanpa dosa(hhooeekk...!!) ditengah-tengah antrian yang panjang. Dateng
busway pertama mengangkut orang yang mengantri didepan terlebih dulu, akhirnya
gua ada di depan antrian. Setelah 30 menit datang lah busway ke-dua, tapi
ternyata buswaynya beda jurusan. Lalu setelah 20 menit lamanya setelah gua
menunggu 50 menit, datang lah busway ketiga dengan sangat senang gua menengok
keluar busway, sayangnya buswaynya lagi BBG(istilah busway kalo lagi kehabisan
bahan bakar). Akhirnya gua nunggu lagi setelah melewati ujian yang begitu
banyak, menerjang badai serta kancut yang berterbangan(loh?), akhirnya
buswaynya dateng juga. Ketika tepat berhenti didepan halte gua langsung naik
dan duduk dekat pintu, tapi tuhan berkehendak lain, ban busway nya pecah!.
Entah dosa apa yang gua perbuat, apa mungkin ini efek sarapan terlalu
banyak(loh? apa hubunganya). Yang jelas gua marah, bayangin 2 jam di halte ga
dapet busway sama sekali. Akhirnya gua turun dari halte, gua lebih milih
mempertaruhkan kesehatan telinga gua dengan naik bajaj yang kalo ngebut
suaranya bikin pengang kuping, dari pada harus nunggu busway lebih lama lagi.
Konyol
emang, setelah ngejegat tukang bajaj dan melakukan negosiasi harga yang hampir
berakhir dengan adegan pembunuhan antara tukang bajaj yang nyolot, dengan
penumpang yang ngotot minta harga murah. Akhirnya gua naik ke atas bajaj, ada
yang tau kejadian selanjutnya? setelah gua naik ke bajaj tiba-tiba busway yang
gua tunggu dari tadi selama hampir 2 jam itu baru dateng. Setelah semua yang
terjadi gua cuma senyum kearah halte busway itu sambil bilang “Anj*ng loh”.
Masih
banyak cerita kesialan gua. Tau ga sih rasanya melewati ujian yang berat
untuk mencapai sesuatu dan ketika
sesuatu itu hampir kita dapatkan kita gagal. Gua pernah, ceritanya sih simpel
sesuatunya adalah kamar mandi dan ujian yang harus gua lewatin adalah “nahan
kencing”.
Kejadian ini terjadi ketika gua masih SD. Di
suatu pagi yang cerah tanpa tanda-tanda kejadian terkutuk itu akan terjadi. Gua
bangun seperti biasa jam 6:30(gua emang pemales) dan langsung mandi, ganti
baju, makan, lalu berangkat ke tempat yang liburnya cuma hari minggu, yap
sekolah. Semuanya masih terlihat normal, sampai bel tanda istirahat pertama
berbunyi.
Ga tau kenapa gua jadi kebelet kencing. Ada satu
hal yang paling gua benci disekolah, rata-rata toilet sekolah itu kotor. Gua
jadi males kencing disekolah, alhasil gua nahan kencing sampe bel masuk dan
pulang sekolah berbunyi kira-kira dari jam 10:30 sampai 12:00. Satu setengah
jam gua nahan kencing, sayangnya ga bisa dimasukin buku rekor dunia yah.
Posisi
gua saat itu rasanya kaya orang mau mati tapi nyawanya ditarik ulur(ga
nyambung), dijalan itu kayanya lama banget, macet pula.tapi akhirnya gua sampe
dirumah. Tetapi ketika tepat didepan kamar mandi, tuhan berkehendak lain. Kamar
mandinya lagi dipake bokap gua!. Dengan ketidak berdayaan gua untuk menahan,
akhirnya terjadi lah yang hal yang sangat tidak diinginkan. Semuanya terjadi
begitu cepat, ada air mengalir dari dalam celana yang gua pakai dan juga mulai
basah. Yang terbayang dalam benak gua cuma satu kata “lega”. Yap gua ngompol
tepat didepan kamar mandi. Itu rasanya sakit hatinya bertumpuk.
Itu
tadi cuma beberapa cerita absurd gua. Sebenernya masih banyak lagi, dari gua
suka dibuly disekolah, terus dikejar-kejar anjing, bahkan gua pernah ngumpet di
kebon gara-gara dikejar banci ngamuk.
Bagi
segelintir orang kehidupan itu menyenangkan, tapi bagi gua kehidupan itu cuma
hal yang fana, omong kosong, janji palsu, absurd dan ga jelas. Mungkin emang
gua yang belum tau kemana arah hidup gua, mungkin juga gua yang belum mendapat
kan arti kehidupan dan apa tujuan hidup gua ini. Kaya bebek yang belum bisa
berenang, burung yang belum bisa terbang, kanguru yang belum bisa keluar dari
kantung induknya, atau singa yang belum bisa makan daging, kaya ulat yang belum
bisa jadi kupu-kupu.
Tapi
satu hal yang udah gua pelajari selama 16 tahun gua bernafas, makan, tidur,
minum, kencing, boker, memproduksi iler dan ingus yang berlebih(oke yang ini
nggak). Gua tau kalau hidup itu bukan tentang siapa dan apakah kamu. Hidup itu
tentang bagaimana kita menjalaninya, susah, senang, sakit, duka, semua itu
pasti akan kita lewati. Lalu semua yang sudah lewat itu ga usah diungkit lagi,
tetep jalan kedepan. Semua kesialan dalam hidup gua itu semua kehendak tuhan,
gua cuma bisa berterimakasih atas semua hal bodoh yang udah terjadi di
kehidupan gua, biar pun gua ga bisa menikmati cerita hidup dengan kesenangan
untuk diri gua sendiri, dengan adanya kesialan dalam hidup gua ini, gua tuh
bisa buat orang ketawa(ketawa dalam arti menghina, mengejek,membuly) tapi
gapapa lah, gua cuma bisa senyum dan menengok kearah langit, sambil bilang
“makasih yah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar