Kamis, 13 Maret 2014

SIAPA? DAN APA AKU INI? APA SALAH SAYA? part2


Berselang 5 tahun gua punya adik, yap gua jadi kakak, gua bukan lagi anak tunggal yang selalu dimanjakan. Sekarang gua jadi anak yang di nomor 2 kan, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah adik gua laki-laki dan 70% lebih tampan dari gua, mampus.

Akhirnya dari situ gua memulai survei gua terhadap anak pertama dan anak kedua, dan ternyata 65% anak kedua itu cenderung lebih unggul dari anak pertama. Jadi intinya anak pertama adalah percobaan dan percobaan itu bisa kemungkinan gagal juga bisa berhasil.

Yah dan contoh yang gagal ya, gua. Adik gua itu licik, lebih licik dari kakaknya. Mungkin karena dulu waktu kecil dia sering gua licikin. Ngomong-ngomong nama adik gua itu Giantkenapa dinamain ? karena waktu lahir dia berat nya 4 kilogram, gede kan?.


Contoh:
Adek gua mau jajan bawa duit goceng. “Dek, sini abang bilangin, nih kamu mau jajan kan?” kata gua meyakinkan dengan gaya salesman. Adek gua cuma bisa ngangguk.

“Nih abang punya duit 3 lembar(seribuan semua), duit kamu cuma selembar(lima ribu) nah gimana duit kamu sama duit abang dituker? jadi kamu bisa jajanya banyak tiga lembar” kata gua meyakinkan.

Adek gua menurut dan mengeluarkan tampang tablonya, tanpa curiga sedikit pundengan tolol nya dia menukar kan Rp.5000 dengan Rp.3000. Tapi sekarang berbeda dia jadi lebih licik dari gua. Dia bisa mencuci otak bokap dan nyokap dengan hanya mengeluarkan air mata buayanya, dan pasti gua yang langsung disalahin.

Sial, mungkin kata yang cocok untuk menamakan cerita hidup gua. Entah salah siapa, karena apa dan dari mana semua ini bermula. Pernah  ga lu ngerasain nungguin busway sampe lama banget dan akhirnya lu ga jadi naik busway, gua pernah.

Semua bermula dari pagi yang cerah tanpa ada tanda kejadian terkutuk itu akan terjadi, tepatnya di daerah halte busway grogol. Gua mengantri dengan wajah manis tanpa dosa(hhooeekk...!!) ditengah-tengah antrian yang panjang. Dateng busway pertama mengangkut orang yang mengantri didepan terlebih dulu, akhirnya gua ada di depan antrian. Setelah 30 menit datang lah busway ke-dua, tapi ternyata buswaynya beda jurusan. Lalu setelah 20 menit lamanya setelah gua menunggu 50 menit, datang lah busway ketiga dengan sangat senang gua menengok keluar busway, sayangnya buswaynya lagi BBG(istilah busway kalo lagi kehabisan bahan bakar). Akhirnya gua nunggu lagi setelah melewati ujian yang begitu banyak, menerjang badai serta kancut yang berterbangan(loh?), akhirnya buswaynya dateng juga. Ketika tepat berhenti didepan halte gua langsung naik dan duduk dekat pintu, tapi tuhan berkehendak lain, ban busway nya pecah!. Entah dosa apa yang gua perbuat, apa mungkin ini efek sarapan terlalu banyak(loh? apa hubunganya). Yang jelas gua marah, bayangin 2 jam di halte ga dapet busway sama sekali. Akhirnya gua turun dari halte, gua lebih milih mempertaruhkan kesehatan telinga gua dengan naik bajaj yang kalo ngebut suaranya bikin pengang kuping, dari pada harus nunggu busway lebih lama lagi.


Konyol emang, setelah ngejegat tukang bajaj dan melakukan negosiasi harga yang hampir berakhir dengan adegan pembunuhan antara tukang bajaj yang nyolot, dengan penumpang yang ngotot minta harga murah. Akhirnya gua naik ke atas bajaj, ada yang tau kejadian selanjutnya? setelah gua naik ke bajaj tiba-tiba busway yang gua tunggu dari tadi selama hampir 2 jam itu baru dateng. Setelah semua yang terjadi gua cuma senyum kearah halte busway itu sambil bilang “Anj*ng loh”.

Masih banyak cerita kesialan gua. Tau ga sih rasanya melewati ujian yang berat untuk  mencapai sesuatu dan ketika sesuatu itu hampir kita dapatkan kita gagal. Gua pernah, ceritanya sih simpel sesuatunya adalah kamar mandi dan ujian yang harus gua lewatin adalah “nahan kencing”.
 

Kejadian ini terjadi ketika gua masih SD. Di suatu pagi yang cerah tanpa tanda-tanda kejadian terkutuk itu akan terjadi. Gua bangun seperti biasa jam 6:30(gua emang pemales) dan langsung mandi, ganti baju, makan, lalu berangkat ke tempat yang liburnya cuma hari minggu, yap sekolah. Semuanya masih terlihat normal, sampai bel tanda istirahat pertama berbunyi. 

Ga tau kenapa gua jadi kebelet kencing. Ada satu hal yang paling gua benci disekolah, rata-rata toilet sekolah itu kotor. Gua jadi males kencing disekolah, alhasil gua nahan kencing sampe bel masuk dan pulang sekolah berbunyi kira-kira dari jam 10:30 sampai 12:00. Satu setengah jam gua nahan kencing, sayangnya ga bisa dimasukin buku rekor dunia yah.

Posisi gua saat itu rasanya kaya orang mau mati tapi nyawanya ditarik ulur(ga nyambung), dijalan itu kayanya lama banget, macet pula.tapi akhirnya gua sampe dirumah. Tetapi ketika tepat didepan kamar mandi, tuhan berkehendak lain. Kamar mandinya lagi dipake bokap gua!. Dengan ketidak berdayaan gua untuk menahan, akhirnya terjadi lah yang hal yang sangat tidak diinginkan. Semuanya terjadi begitu cepat, ada air mengalir dari dalam celana yang gua pakai dan juga mulai basah. Yang terbayang dalam benak gua cuma satu kata “lega”. Yap gua ngompol tepat didepan kamar mandi. Itu rasanya sakit hatinya bertumpuk.

Itu tadi cuma beberapa cerita absurd gua. Sebenernya masih banyak lagi, dari gua suka dibuly disekolah, terus dikejar-kejar anjing, bahkan gua pernah ngumpet di kebon gara-gara dikejar banci ngamuk.

Bagi segelintir orang kehidupan itu menyenangkan, tapi bagi gua kehidupan itu cuma hal yang fana, omong kosong, janji palsu, absurd dan ga jelas. Mungkin emang gua yang belum tau kemana arah hidup gua, mungkin juga gua yang belum mendapat kan arti kehidupan dan apa tujuan hidup gua ini. Kaya bebek yang belum bisa berenang, burung yang belum bisa terbang, kanguru yang belum bisa keluar dari kantung induknya, atau singa yang belum bisa makan daging, kaya ulat yang belum bisa jadi kupu-kupu. 

Tapi satu hal yang udah gua pelajari selama 16 tahun gua bernafas, makan, tidur, minum, kencing, boker, memproduksi iler dan ingus yang berlebih(oke yang ini nggak). Gua tau kalau hidup itu bukan tentang siapa dan apakah kamu. Hidup itu tentang bagaimana kita menjalaninya, susah, senang, sakit, duka, semua itu pasti akan kita lewati. Lalu semua yang sudah lewat itu ga usah diungkit lagi, tetep jalan kedepan. Semua kesialan dalam hidup gua itu semua kehendak tuhan, gua cuma bisa berterimakasih atas semua hal bodoh yang udah terjadi di kehidupan gua, biar pun gua ga bisa menikmati cerita hidup dengan kesenangan untuk diri gua sendiri, dengan adanya kesialan dalam hidup gua ini, gua tuh bisa buat orang ketawa(ketawa dalam arti menghina, mengejek,membuly) tapi gapapa lah, gua cuma bisa senyum dan menengok kearah langit, sambil bilang “makasih yah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar