Survei
yang udah gua jalanin itu menunjukan kalau jumlah maximal harapan yang bisa
menjadi kenyataan hanya 75% harapan. Kalau pun suatu harapan terwujud itu pun
ga sempurna karena harapan dan keyataan itu sangat amat berbeda, bedanya tuh
kaya mukanya andika kangen band sama justin bieber, biar pun ada kesamaan,
selain rambut mereka yang sama-sama kayak horden jendela mereka juga mempuniyai
jumlah haters yang sama di Indonesia, oke cukup sampai situ tentang kangen band
sama justin bieber, perut gua mulai mengalami ganguan.
Kalau untuk spesies
manusia yang mau bersabar dan menerima kenyataan dengan ikhlas sebenernya sih
kendala ini ga akan menjadi masalah buat mereka, mereka sering disebut sabarusdantulusus. Tapi sayangnya “gua
bukan lah yang termasuk dalam spesies ya
sabarusdantulusus”.
Gua sesorang yang
kadang susah untuk mernerima kenyataan yang terkadang memang (sering sekali)
pahit. Banyak orang yang bilang “kalo berharap itu jangan ketinggian nanti
jatohnya sakit”, Tapi salah kah kita untuk berharap?
Sering sekali gua
berharap, bermimpi, tetapi hanya segelintir impian yang tercapai. Banyak yang
mencaci-maki mimpi gua yang memang terlalu hebat untuk orang kaya gua.
Boro-boro ngegapai mimpi, gua waktu masih bayi aja bernafas perlu pake
tutorial, oke yang ini bercanda.
Terlebih lagi kalau
misalkan harapan udah didepan mata, tiba-tiba sirnah itu pasti rasanya sakit
banget yah. Misalnya lu udah lama ngedeketin cewek dan cuma dianggap teman atau
yang lebih parah kakak adekan.
Cowok nembak cewek yang
udah lama dia sukain.
“Kita kan udah lama
kenal, kamu mau ga jadi pacar aku?”
Si cewek diem, lalu
beberapa saat dia bales dengan kata yang paling nggak masuk diakal sedunia “Kamu
itu terlalu baik buat aku, kita temenan aja yah? Atau kita kakak adekan aja?”
ini aneh orang yang terlalu baik malah ditolak. Kalo begitu sepertinya
perempuan yang memakai alasan ini lebih memilih cowok yang jahat yahh.
Kalau gua sendiri sih
ketika ada cewek yang bilang “Kamu itu terlalu baik buat aku, kita temenan aja
yah? Atau kita kakak adekan aja”.
Gua pasti dengan jelas
akan menjawab “Are you f*cking kidding me? Bilang aja sih, kalo gue jelek !
susah amat”. Bayangin aja lu disuruh milih antara friendzone sama brotherzone.
Itu tuh sama aja kayak lu milih minum baigon atau terjun dari monas. Yang ujung-ujung
nya sama aja “sakit”.
Tapi ada yang harus
selalu kalian ingat, masa depan itu ga ada yang tau. Kalian pantas bermimpi
atau berharap apa pun yang kalian ingin kan. Hanya dengan satu syarat kalian
harus berusaha dengan sekuat tenaga berjuang untuk mimpi dan harapan kalian.
Kenapa kita harus takut
jatuh? Jatuh nya kan nanti ketika sesudah mencoba dan ga ada yang bisa tau kita
bisa jatuh, ga akan pernah tau kalau kita ga berani mengambil resiko untuk
berusaha.
Kenyataan memang
seperti tembok yang sangat besar dan ketika kita mencoba memakai tangga mimpi
untuk memanjat dinding kenyataan, dan sering kali kita terjatuh memang pasti
sangat sakit.
Gua sering banget yang
namanya kecewa sama kenyataan, tapi apakah gua bisa menyalah kan tuhan? Ga bisa.
Sering banget jatuh
dalam lubang kekecewaan yang sama, membuat mati rasa dan seakaan jatuh dan
gagal udah seperti belalang kupu-kupu makan siang pake nasi kalau malam minum
susu (oke yang ini agak ga jelas), jadi membuat gua ga takut lagi akan kegagalan
yang sudah menanti didepan.
Seperti kata hukum
fisika dasar “gula akan sangat terasa manis sekali sehabis makan yang
pahit-pahit” jadi kepahitan atau kegagalan yang kita alami akan menjadi buah
manis pada saatnya.
Kapan saatnya? Kapan
aja asal kita mau berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar