Sabtu, 19 April 2014

HARAPAN DAN KENYATAAN

Survei yang udah gua jalanin itu menunjukan kalau jumlah maximal harapan yang bisa menjadi kenyataan hanya 75% harapan. Kalau pun suatu harapan terwujud itu pun ga sempurna karena harapan dan keyataan itu sangat amat berbeda, bedanya tuh kaya mukanya andika kangen band sama justin bieber, biar pun ada kesamaan, selain rambut mereka yang sama-sama kayak horden jendela mereka juga mempuniyai jumlah haters yang sama di Indonesia, oke cukup sampai situ tentang kangen band sama justin bieber, perut gua mulai mengalami ganguan.

Kalau untuk spesies manusia yang mau bersabar dan menerima kenyataan dengan ikhlas sebenernya sih kendala ini ga akan menjadi masalah buat mereka, mereka sering disebut sabarusdantulusus. Tapi sayangnya “gua bukan lah yang termasuk dalam spesies ya  sabarusdantulusus”.

Gua sesorang yang kadang susah untuk mernerima kenyataan yang terkadang memang (sering sekali) pahit. Banyak orang yang bilang “kalo berharap itu jangan ketinggian nanti jatohnya sakit”, Tapi salah kah kita untuk berharap?

Sering sekali gua berharap, bermimpi, tetapi hanya segelintir impian yang tercapai. Banyak yang mencaci-maki mimpi gua yang memang terlalu hebat untuk orang kaya gua. Boro-boro ngegapai mimpi, gua waktu masih bayi aja bernafas perlu pake tutorial, oke yang ini bercanda.

Terlebih lagi kalau misalkan harapan udah didepan mata, tiba-tiba sirnah itu pasti rasanya sakit banget yah. Misalnya lu udah lama ngedeketin cewek dan cuma dianggap teman atau yang lebih parah kakak adekan.
Cowok nembak cewek yang udah lama dia sukain.

“Kita kan udah lama kenal, kamu mau ga jadi pacar aku?”


Si cewek diem, lalu beberapa saat dia bales dengan kata yang paling nggak masuk diakal sedunia “Kamu itu terlalu baik buat aku, kita temenan aja yah? Atau kita kakak adekan aja?” ini aneh orang yang terlalu baik malah ditolak. Kalo begitu sepertinya perempuan yang memakai alasan ini lebih memilih cowok yang jahat yahh.

Kalau gua sendiri sih ketika ada cewek yang bilang “Kamu itu terlalu baik buat aku, kita temenan aja yah? Atau kita kakak adekan aja”.

Gua pasti dengan jelas akan menjawab “Are you f*cking kidding me? Bilang aja sih, kalo gue jelek ! susah amat”. Bayangin aja lu disuruh milih antara friendzone sama brotherzone. Itu tuh sama aja kayak lu milih minum baigon atau terjun dari monas. Yang ujung-ujung nya sama aja “sakit”.

Tapi ada yang harus selalu kalian ingat, masa depan itu ga ada yang tau. Kalian pantas bermimpi atau berharap apa pun yang kalian ingin kan. Hanya dengan satu syarat kalian harus berusaha dengan sekuat tenaga berjuang untuk mimpi dan harapan kalian.

Kenapa kita harus takut jatuh? Jatuh nya kan nanti ketika sesudah mencoba dan ga ada yang bisa tau kita bisa jatuh, ga akan pernah tau kalau kita ga berani mengambil resiko untuk berusaha.

Kenyataan memang seperti tembok yang sangat besar dan ketika kita mencoba memakai tangga mimpi untuk memanjat dinding kenyataan, dan sering kali kita terjatuh memang pasti sangat sakit.

Gua sering banget yang namanya kecewa sama kenyataan, tapi apakah gua bisa menyalah kan tuhan? Ga bisa.

Sering banget jatuh dalam lubang kekecewaan yang sama, membuat mati rasa dan seakaan jatuh dan gagal udah seperti belalang kupu-kupu makan siang pake nasi kalau malam minum susu (oke yang ini agak ga jelas), jadi membuat gua ga takut lagi akan kegagalan yang sudah menanti didepan.

Seperti kata hukum fisika dasar “gula akan sangat terasa manis sekali sehabis makan yang pahit-pahit” jadi kepahitan atau kegagalan yang kita alami akan menjadi buah manis pada saatnya.


Kapan saatnya? Kapan aja asal kita mau berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar