Jumat, 11 April 2014

UNTUK APA ADA PILIHAN KALAU ADA TAKDIR?

Hidup itu aneh ada yang bilang kalau hidup itu pilihan, tapi gini kenapa kita harus memilih kalau misalnya udah ada takdir yang sudah menentukan kemana arah jalan hidup kita. Kaya misalnya gua, jelas kalau misalkan hidup adalah pilihan pasti gua lebih memilih untuk terlahir menjadi ganteng, tapi takdir berkata kalau gua harus jadi manusia yang agak(sangat) jelek rupanya. Sangat berbeda jauh, gua pengin muka gua mirip sama Sansan(pesonil PWG) yang ada muka gua malah kaya Dakocan.

Memang pernah ada pepatah "Tuhan tidak akan pernah merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak mau merubah diri mereka sendiri". Tapi kalau misalnya kita ingin berubah tapi tuhan berkata lain kan ga lucu.


Contoh lagi ada anak yang mau kerja dulu baru kuliah tapi orang tua mereka menyuruh mereka kuliah terlebih dahulu, giliran mau kuliah tapi jurusanya ditentuin sama orang tua, mau bebas memilih teman tapi selalu dicurigain sama orang tua temen yang ga baik, mau milih jodoh harus ikuti syarat-syarat dari orang tua. Dimana kebebasan memilih yang dikeluarkan pepatah "hidup itu pilihan" dimana ?!!

Kalau misalnya udah ada takdir kenapa kita masih diharuskan memilih?. Ga masuk diakal, kalau misalkan takdir sudah tuliskan dalam nadi kita kenapa tuhan membiarkan kita memilih. Ini kaya PHP Pemberi Harapan Palsu.

Gua punya banyak pengalaman buruk tentang pilihan & takdir.

Contohnya ketika gua kebelet boker disekolahan waktu gue SD, terdapat pilihan antara nahan boker sampe pulang atau boker disekolah yang kondisi toiletnya dibawah standar kebersihan jamban. Gua sebenernya lebih memilih untuk boker dirumah tapi takdir berkata lain, perut gua semakin sakit dan akhirnya gua boker disekolah. Untuk apa ada pilihan kalau sudah ada takdir?.

Ketika nilai raport gua jelek. Siapa sih yang mau nilai raportnya jelek? Gua udah memilih untuk belajar keras supaya nilainya bagus tapi tetep aja jelek.


Dari situ gua berfikir kalau hidup itu bukan sekedar pilihan tapi juga ada campur tangan Tuhan yang mengatur semuanya. Tapi ada saat dimana kita memang benar-benar harus memilih apapun resikoya yang kita ambil harus tetap memilih, kaya gua waktu disuruh memilih masuk SMK atau SMA gua lebih memilih masuk SMK itu pilihan hati gua, dan itu membuat gua sadar kalau memilih itu perlu walau kita tidak tahu resiko apa yang kita ambil.

Pesan yang bisa gua sampaikan hanya "hidup itu seperti pena dan kertas kosong, kita tulis perjalanan hidup kita, tetapi jika pena itu dipegang oleh orang lain maka hasil tulisanya tidak akan sempurna" Pegang dan tulis lah perjalanan hidup mu dengan tangan mu sendiri. biar apapun yang terjadi walau takdir telah tertulis yang penting kita berusaha untuk merubahnya. Memilih jalan hidupmu sendiri itu penting.

"Hidup itu terkadang banyak pilihan dan terdapat misteri disetiap pilihanya. Pilihan yang benar belum tentu lah pilihan yang tepat, dan pilihan yang salah belum tentu pilihan yang tidak tepat. Lalu pilihan yang tidak tepat itu mengajarkan pada kita untuk menghadapi pilihan yang akan datang".


Gua nulis tentang ini karena sekarang lagi musim pemilu, banyak yang gol put karena mereka takut memilih dan membiarkan takdir yang menentukan, sebenernya mereka itu bukanya tidak peduli tetapi mereka "memilih untuk tidak memilih". Udahan yah gue mau nyoblos dulu, hidup pemilu 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar