Hidup
itu aneh ada yang bilang kalau hidup itu pilihan, tapi gini kenapa kita harus
memilih kalau misalnya udah ada takdir yang sudah menentukan kemana arah jalan
hidup kita. Kaya misalnya gua, jelas kalau misalkan hidup adalah pilihan pasti
gua lebih memilih untuk terlahir menjadi ganteng, tapi takdir berkata kalau gua
harus jadi manusia yang agak(sangat) jelek rupanya. Sangat berbeda jauh, gua
pengin muka gua mirip sama Sansan(pesonil PWG) yang ada muka gua malah kaya
Dakocan.
Memang pernah ada pepatah "Tuhan tidak akan pernah
merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak mau merubah diri mereka sendiri".
Tapi kalau misalnya kita ingin berubah tapi tuhan berkata lain kan ga lucu.
Contoh lagi ada anak yang mau kerja dulu baru kuliah tapi
orang tua mereka menyuruh mereka kuliah terlebih dahulu, giliran mau kuliah
tapi jurusanya ditentuin sama orang tua, mau bebas memilih teman tapi selalu
dicurigain sama orang tua temen yang ga baik, mau milih jodoh harus ikuti
syarat-syarat dari orang tua. Dimana kebebasan memilih yang dikeluarkan pepatah
"hidup itu pilihan" dimana ?!!
Kalau misalnya udah ada takdir kenapa kita masih
diharuskan memilih?. Ga masuk diakal, kalau misalkan takdir sudah tuliskan
dalam nadi kita kenapa tuhan membiarkan kita memilih. Ini kaya PHP Pemberi
Harapan Palsu.
Gua punya banyak pengalaman buruk tentang pilihan & takdir.
Contohnya
ketika gua kebelet boker disekolahan waktu gue SD, terdapat pilihan antara
nahan boker sampe pulang atau boker disekolah yang kondisi toiletnya dibawah
standar kebersihan jamban. Gua sebenernya lebih memilih untuk boker dirumah
tapi takdir berkata lain, perut gua semakin sakit dan akhirnya gua boker
disekolah. Untuk apa ada pilihan kalau sudah ada takdir?.
Ketika
nilai raport gua jelek. Siapa sih yang mau nilai raportnya jelek? Gua udah
memilih untuk belajar keras supaya nilainya bagus tapi tetep aja jelek.
Dari situ gua berfikir kalau hidup itu bukan sekedar
pilihan tapi juga ada campur tangan Tuhan yang mengatur semuanya. Tapi ada saat
dimana kita memang benar-benar harus memilih apapun resikoya yang kita ambil
harus tetap memilih, kaya gua waktu disuruh memilih masuk SMK atau SMA gua
lebih memilih masuk SMK itu pilihan hati gua, dan itu membuat gua sadar kalau
memilih itu perlu walau kita tidak tahu resiko apa yang kita ambil.
Pesan yang bisa gua sampaikan hanya "hidup itu
seperti pena dan kertas kosong, kita tulis perjalanan hidup kita, tetapi jika
pena itu dipegang oleh orang lain maka hasil tulisanya tidak akan
sempurna" Pegang dan tulis lah perjalanan hidup mu dengan tangan mu
sendiri. biar apapun yang terjadi walau takdir telah tertulis yang penting kita
berusaha untuk merubahnya. Memilih jalan hidupmu sendiri itu penting.
"Hidup itu terkadang banyak pilihan dan terdapat
misteri disetiap pilihanya. Pilihan yang benar belum tentu lah pilihan yang
tepat, dan pilihan yang salah belum tentu pilihan yang tidak tepat. Lalu pilihan
yang tidak tepat itu mengajarkan pada kita untuk menghadapi
pilihan yang akan datang".
Gua nulis tentang ini karena sekarang lagi musim pemilu,
banyak yang gol put karena mereka takut memilih dan membiarkan takdir yang
menentukan, sebenernya mereka itu bukanya tidak peduli tetapi mereka
"memilih untuk tidak memilih". Udahan yah gue mau nyoblos dulu, hidup
pemilu 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar